SANGGAU – Memasuki bulan puasa permintaan kebutuhan pokok di wilayah perbatasan terus meningkat. Hal ini dimanfaatkan oleh para penyelundup barang ilegal dari Malaysia untuk mendapatkan keuntungan.
Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif Mekanis (Yonmek) 643/Wanara Sakti terus berupaya melakukan upaya pencegahan terhadap masuknya barang-barang ilegal dari negara tetangga Malaysia. Terbukti kemarin Satgas Pamtas Yonmek 643/Wns berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 2.700 butir telur asal Malaysia.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas Yonmek 643/Wns, Mayor Inf Agung Dwi Prihanto di Pos Kotis Entikong, Kabupaten Sanggau. Dikatakannya, ribuan butir telur tersebut diduga masuk ke Indonesia melalui jalur tikus di sebelah kiri Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sanggau. Selain mengamankan telur, Yonmek 643/Wns juga memeriksa seorang pelintas batas berinisial RS (40), warga Balai Karangan.
Dansatgas Pamtas Yonmek 643/Wns, Mayor Inf Agung Dwi Prihanto
mengatakan juga, telur tersebut diangkut oleh RS menggunakan sebuah mobil. Sebelumnya, mobil berisi telur selundupan itu melaju dari arah PLBN Entikong ke Balai Karangan.
“Sewaktu melintas di depan Pos Dalduk Satgas Pamtas kendaraan tersebut kami hentikan, saat dilakukan pemeriksaan didalamnya ditemukan telur sejumlah 2.700 butir,” kata Dansatgas Pamtas Yonmek 643/Wns.
“Sesuai ketentuan bahwa telur tidak boleh dibawa masuk ke Indonesia. Pencegahan pemasukan telur ini agar masyarakat tetap terlindungi dari produk larangan. Pencegahan kami lakukan sampai Pemerintah mencabut larangan tersebut,” sambungnya.
Untuk tindak lanjut, saat ini barang bukti 2.700 butir telur telah diserahkan kepada Stasiun Karantina Pertanian Entikong. Satgas Pamtas akan terus memperketat pengawasan di perbatasan baik di jalur tikus maupun di Pos Dalduk terlebih pada bulan puasa, ujar Dansatgas Pamtas Yonmek 643/Wns. (maliki)