PAPUA – Seluruh Umat Kristen di dunia merayakan Natal hari lahirnya Juru selamat umat manusia yaitu pada tanggal 25 Desember setiap tahunnya, pernak pernik Natal menghiasi setiap rumah, gereja dan perkantoran yang ada. Termasuk personel Satgas Pamtas Yonif 713/ST yang saat ini sedang melaksanakan tugas pengamanan perbatasan RI-PNG di Sektor Utara juga ikut merayakan Natal dengan mengikuti ibadah Natal di Gereja gereja sekitar pos Satgas berada. Rabu (25/12/2019)
Sukacita Natal dirasakan dengan berbaur dengan semua umat yang melaksanakan ibadah. Bagi personel Satgas sendiri Natal kali ini terasa istimewa karena personel Satgas merayakannya di daerah penugasan yang biasanya di rayakan dengan keluarga dekat seperti istri,anak-anak, mertua dan saudara dekat namun kali ini dirayakan bersama dengan saudara-saudara yang ada di Papua ini.
Dimana-mana terdengar bunyi pujian sukacita, sorak-sorak Selamat Natal Yesus telah lahir ke dunia, orang menyiapkan baju baru, sepatu baru,kue dan lain sebagainya. Namun Natal bukan dilihat dari itu semua, Natal bukan berbicara tentang pohon Natal saja dengan lampu hiasnya, Natal bukan hanya berbicara tentang baju baru, sepatu baru namun yang terpenting adalah Natal itu harus selalu membawa perubahan bagi setiap umat.
Pabintal Satgas Letda Inf Jeckson Siallagan S.Th menyampaikan bahwa Natal harus membawa damai, Natal harus membawa perubahan kita yang selama ini mungkin antara suami istri sering baku ribut, antara saudara sering tidak cocok, dengan masyarakat tidak baku baik, sesama teman sering berantam, sering iri hati,sombong dan lain sebagainya ketika kita merayakan Natal maka kita harus saling memaafkan dan itu berlangsung untuk selamanya dalam arti jangan sampai selesai Natal maka setelah memaafkan kembali baribut kembali baku hantam kembali tidak baku cocok. Kalau itu yang terjadi maka sia sialah kehadiran Yesus yang lahir ke dunia ini. Natal harus menjadikan hidup kita bermakna. (Maliki)