PAPUA – Anggota Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 725/Wrg Pos Somografi pimpinan Letda Inf Fransiskus melaksanakan kerja bhakti pembukaan/pembersihan lahan kosong yang rencananya akan digunakan sebagai pembangunan Pasar Tradisional masyarakat Somografi, Distrik Web, Kab. Keerom.
Tidak hanya bertujuan untuk membangun pasar tradisional, Komandan Pos (Danpos) Somografi kerja bhakti tersebut juga bertujuan untuk membangun komunikasi sosial antara masyarakat dan terlebih khususnya antara TNI dengan masyarakat.
“Guna mengembangkan ekonomi di Kampung Somografi ini maka Kepala Kampung Bapak Pilipus Pallop berencana akan membangun Pasar Tradisional yang akan digunakan oleh masyarakat, namun disamping itu juga kegiatan kerja bhakti ini bertujuan untuk semakin memperkokoh semangat kekeluargaan dan kebersamaan antara TNI dan segenap elemen masyarakat, sehingga terciptanya solidaritas dalam rangka mempererat persatuan dan kesatuan bangsa”, jelas Danpos.
Dengan adanya bantuan dan kerjasama antara TNI khususnya Satgas Yonif 725/Wrg dengan masyarakat pada kegiatan kerja bhakti tersebut, Kepala Kampung Bapak Pilipus Pallop sangat mengapresiasi dan berterima kasih, ia juga berharap dalam kegiatan tersebut dapat menjalin kerukunan dalam kehjidupan bermasyakat di kampungnya.
Dansatgas Yonif 725/Wrg Letkol Inf Hendry Ginting mengatakan kegiatan kerja bakti pembukaan serta pembersihan lahan tersebut merupakan bentuk sinergi TNI dan masyarakat untuk menciptakan suasana kebersamaan dan gotong-royong karena dilakukan dengan melibatkan lapisan masyarakat.
“Saya berharap, kerja bakti ini dapat membawa dampak positif bagi masyarakat untuk saling berinteraksi dan memberikan perubahan ke arah yang lebih maju khususnya di Kampung Somografi”, katanya.
Sebagai informasi, Kampung Somografi terletak di daerah terpencil perbatasan NKRI dengan PNG. Kampung yang terletak dipinggiran Papua ini masih terbatas komunikasi maupun insfrastruktur lainnya dan sangat sulit ditempuh melalui jalur darat.
Roda perekonomian masyarakat Kampung Somografi sangat bergantung dengan kampung sekelilin mereka yang mempunyai jarak tempuh 4 – 5 jam untuk ke satu kampung ke kampung lainnya. Mereka biasa menjajakan hasil kebun berupa umbi umbian, sayur mayur dan buah pinang, ternak.
” Mereka menjual hasil kebun atau ternaknya kalau bukan antar sesama warga Somografi, mereka bawa ke Kampung Ubrub, itu kampung yagn paling dekat… Tapi untuk ke Kampung Somografi sendiri ini tidak ada akses jalan untuk dlewati dengan kendaraan, jadi org ke sana jalan kaki sampe 6 jam perjalanan kalau cuaca buruk bisa sampe 9 jam karna medannya lewati gunung dan sungai,” jelas salah satu Satgas Pamtas Woroagi.
Kehidupan sosial Masyarakat Kampung Somografi sangatlah kuat, mereka saling bahu membahu dan selalu bermusyawarah. (Maliki)