PAPUA – Saling bertoleransi dalam kehidupan umat beragama, Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG Yonif 725/Woroagi membangun Gereja Bethel Indonesia (GBI) bersama jemaat Yaka Pemulihan SP 2 Kampung Woslay, Distrik Senggi, Kab. Keerom. Sabtu, (11/5).
Dalam kegiatan kerja bhakti pembangunan Gereja Bethel Indonesia yang dilakukan oleh Satgas Yonif 725/Woroagi ini, kususnya yang berada di Pos Kotis dipimpin langsung oleh Dankima Satgas Kapten Inf Darul Ulum, di dalam bulan ramadhan ini Anggota TNI dan Jemaat tersebut menunjukkan bahwa didalam kehidupan sehari-hari sebagai warga negara yang Pancasila-is harus saling bertoleransi tanpa membedakan suku, ras apa lagi antar umat beragama.
“Kita ini adalah Indonesia, dari Sabang sampai Merauke kita satu tujuan, kita mempunyai banyak berbagai macam bahasa, kita mempunyai banyak macam suku dan kita juga mempunyai 6 (enam) keyakinan yang berbeda contohnya seperti saat ini, namun kita semua dipersatukan oleh yang namanya Bhineka Tunggal Ika, “Berbeda-beda tetapi tetap satu”, jadi meskipun kita berbeda kita tetap Indonesia, kita harus saling bahu membahu, tanpa melihat perbedaan kita”, jelas Dankima Kapten Darul Ulum.
Dengan adanya kegiatan kerja bhakti yang dilaksanakan tersebut para Jemaat Yaka Pemulihan SP 2 sangat bersyukur dan berterima kasih kepada anggota TNI khususnya Satgas Yonif 725/Woroagi yang telah membantu dalam pembangungan Gereja Bethel Indonesia bersama para Jemaat Yaka Pemulihan SP 2. “Kami sangat bersyukur dan sangat berterima kasih kepada abang-abang dari Pos, yang telah membantu kami dalam membangun Gereja, puji Tuhan semoga bermanfaat dan berguna bagi para Jemaat”, ujar salah satu Jemaat Bapak Klemen.
Dalam kesempatan tersebut juga Dansatgas Yonif 725/Woroagi, Letnan Kolonel Inf Hendry Ginting S., S.I.P. mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut disamping mengajarkan untuk saling bertoleransi dalam umat beragama juga untuk mempererat tali silaturahim dengan masyarakat. “Kegiatan-kegiatan seperti ini harus terus kita laksanakan, disamping kita saling bertoleransi, kita juga diajarkan untuk saling bahu membahu dan saling bergotong royong dalam pengerjaan apapun itu, sehingga dengan sendirinya akan timbul rasa persaudaraan dan tali silaturahim dalam bermasyarakat, khususnya antara TNI dengan Rakyat”, tutup Dansatgas. (12/5). (Maliki)