JAKARTA – Sarana ibadah yang tidak layak, Satgas Pamrahwan Maluku Yonif 136/TS tergerak untuk membantu pembangunan Masjid di Desa Mesiang, Kabupeten Aru, Maluku.
Hal tersebut disampaikan Dansatas Pamrahwan Maluku Yonif RK 136/TS Letkol Inf Hasbul Hasyiek Lubis di Maluku, Sabtu (15/6/2019).
Dikatakannya, melihat kondisi tempat ibadah yang belum layak dan dihadapkan dengan kebutuhan warga untuk beribadah, menggerakan Satgasnya untuk membantu menyelesaikan pembangunan Masjid tersebut.
“Mesjid ini masih terdapat beberapa kekurangan. Untuk meningkatkan rasa nyaman dalam beribadah, kami dan warga sepakat untuk bekerja sama menyelesaikan pembangunan Mesjid ini,”ujar Letkol Hasbul.
Kegiatan ini, sambungnya, bertujuan agar Masjid tersebut dapat terselesaikan dengan cepat, sehingga warga dapat melaksanakan ibadah shalat berjamaah di Masjid, selain itu merupakan bentuk komunikasi sosial dengan warga melalui kegiatan teritorial,”ungkapnya.
“Hal tersebut merupakan tugas dan tanggung jawab kami, sebagai kesatuan yang sedang melaksanakan tugas operasi, kami harus mampu membantu kesulitan warga yang berada di sektor penugasan,”imbuhnya.
Terpisah, Komandan Pos Dobo SSK III, Letda Inf Sultoni mengatakan, warga sangat senang dengan digelarnya karya bakti penyelesaian pembangunan Masjid Nurul Bahar di wilayahnya.
“Kegiatan ini merupakan kewajiban kami dalam membantu warga, terutama sarana umum yang dibutuhkan warga, terlebih sarana ibadah bagi warga,” tuturnya.
Sementara itu Imam, selaku tokoh agama di wilayah tersebut menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya atas kepedulian Satgas Yonif RK 136/TS membantu penyelesaian Pembangunan Masjid.
“Saya dan warga Desa Mesiang merasa senang serta menyampaikan terima kasih kepada Prajurit Satgas Yonif RK 136/TS yang telah memberikan dorongan dan semangat kepada warga untuk melanjutkan pembangunan Masjid ini,”ucap Imam.
“Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan satuan penugasan bukan hanya menjaga keamanan di Desa kami namun juga mampu membantu kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat memajukan desa kami, ”pungkasnya. (Maliki)