LUMAJANG, channel-indonesia.com – Di hari kelima pasca terjadinya bencana Erupsi Gunung Semeru di Lumajang, 97 Pasukan Penanggulangan Bencana (Gulcana) Lanud Abd Saleh, Malang tiada kenal lelah melaksanakan penyisiran terhadap korban erupsi yang masih tertimbun pasir, Kamis (9/12).
Koordinator Pasukan Gulcana Lanud Abd Saleh, Malang di Lumajang Mayor Pom Robert Flan dalam apel pagi di Posko Pasukan Gulcana Lanud Abd Saleh Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro berupaya membagi-bagi pasukan di dua lokasi terdampak erupsi agar efektifitas penyisiran tercapai.
Dijelaskan Mayor Flan dari 97 personel, 57 diarahkan ke Dusun Kebondeli dan Dusun Kampun Renteng melanjutkan penyisiran. Sedangkan 40 personel disiagakan untuk mengangkut kedatangan Bansos di Posko Lanud Abd Saleh Desa Sumberwuluh.
Pasukan Gulcana melakukan penyisiran korban dan evakuasi bersama Tim SAR Gabungan selama dua jam di Dusun Kebondeli dan Dusun Kampung Renteng Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro. Hasilnya berhasil ditemukan satu jenazah perempuan yang belum teridentifikasi di tanggul Kampung Renteng. Jenazah kemudian diserahkan kepada pihak BNPB.
Selanjutnya jenazah masuk Instalasi Pemulasaran Jenazah Rumah Sakit Dr Haryoto. Kegiatan dihentikan pada pukul 09.34 WIB, karena cuaca tidak mendukung dan meningkatnya aktifitas Gunung Semeru.
Menurut Dansatgasud Penanggulangan Bencana Erupsi Semeru Lanud Abd Saleh Kolonel Tek Chaeruman Pasukan Gulcana Lanud Abd Saleh, Malang merupakan pasukan evakuasi kedua terbanyak setelah prajurit dari TNI AD.
Pasukan Gulcana Lanud Abd Saleh terdiri dari Yonko 464 Paskhas 34 personel, Denmatra 2 Paskhas 21 personel dan Lanud Abd. Saleh 42 personel. Mereka memiliki kemampuan SAR dan senantiasa tiada mengenal lelah untuk terus melaksanakan penanggulangan bencana di Lumajang seperti penyisiran, evakuasi, dapur umum, pertolongan korban dan lainnya. (Arif)