YOGYAKARTA, channel-indonesia.com – Kabupaten Bantul menyimpan banyak destinasi wisata yang menarik. Bukan hanya Pantai Parangtritis yang menawarkan indahnya matahari saat akan terbenam atau Hutan Pinus Mangunan yang asri saja. Namun puluhan museum yang terletak di Kabupaten Bantul sangat sayang untuk tidak dikunjungi.
Sebut saja Museum Sumber Karahayon. Museum yang terletak di Tegal Jatimulya Jambidan Banguntapan ini menyimpan aneka koleksi yang menarik, baik berupa patung, foto, mobil maupun pakaian. Semua koleksi memiliki cerita sendiri.
Sejarah Museum Sumber Karahayon dituturkan secara runut oleh Endang Sawitri, salah satu pengelola Museum Sumber Karahayon. Dijelaskannya Museum Sumber Karahayon dulunya merupakan tempat tinggal Ki Wiryadikarso, pejuang yang ikut merebut dan mempertahankan kemerdekaan, melawan Belanda.
Nama Ki Wiryadikarso memang tidak tertulis dalam lembaran Sejarah Indonesia. Namun dari cerita tutur, Ki Wiryodikarso atau yang lebih dikenal dengan nama Ki Pleret ini sangat dekat hubungannya dengan para bapak pendiri bangsa. Tokoh kelahiran Kambung Gebayanan Kecamatan Mantrijeron Yogyakarta 8 Januari 1904 ini, di masa remajanya masuk menjadi anggota Vatvinder (Pramuka) Budi Utomo.
Ketertarikannya di dunia politik membawanya masuk Partai Nasional Indonesia. Sejak saat itu, Ki Wiryodikarso mengikuti kursus-kursus politik yang diajarkan Bung Karno. Di dunia politik inilah, Ki Wiryodikarso berteman akrab dengan Ali Sastroamidjojo dan Gatot Mangkuprodjo. Dituturkan pula, pada tahun 1962, Ki Wiryodikarso dipanggil Bung Karno di Istana Negara. Bisa jadi ini merupakan pertemuan terkahir, karena pada tahun 1970, Bung Karno wafat.
Nama Ki Wiryodikarso atau Mbah Pleret tidak bisa dipisahkan dari Yayasan Hondodento. Di yayasan yang berdiri pada tanggal 1 Oktober 1980 ini, nama Ki Wiryodikarso tercatat sebagai pendiri. Banyak kegiatan yang dihelat yayasan yang bergerak di bidang kebudayaan ini. Tak hanya memugar Petilasan Sang Prabu Sri Aji Jayabaya di Mamenang Kediri. Yayasan Hondodento juga rutin menggelar Upacara Labuhan di Pantai Parangkusumo.
Sebelum menjadi museum, tempat tinggal Ki Wiryodikarso dulunya dikenal sebagai Padepokan Sumber Karahayon. Atas keinginan Ki Wiryodikarso, tempat tinggal beserta isinya dihibahkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul. Serah terima dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 1980. Hibah diterima Bupati Bantul saat itu, R. Soetomo Mangkoesasmito. Sejak saat itu, Padepokan Sumber Karahayon menjadi dikenal sebagai Museum Padepokan Sumber Karahayon atau Museum Sumber Karahayon.
Ibu Endang Sawitri menerangkan, bangunan Museum Sumber Karahayon apabila dilihat dari atas tampak seperti orang tidur yang membujur dari barat ke timur dengan posisi miring menghadap ke selatan. Bukan tanpa arti, karena bagian-bagian yang berada di dalam bangunan memiliki makna filosofis yang diibaratkan bangunan Museum Sumber Karahayon bagai Buku Sejarah dimana semua wujud dapat dibaca. Amat sangat disayangkan, apabila berwisata ke Yogyakarta tidak menyempatkan berkunjung ke Museum Sumber Karahayon.
Oleh : Yuto Nugroho Editor : Arif