Follow

Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use

Madura Hanya Empat Sekolah yang Lolos Seleksi PSP

SUMENEP, channel-indonesia.com – Kepsek SMAN I Kalianget, Moh. Sadik, mengaku bangga setelah dirinya dinyatakan lulus seleksi masuk Program Sekolah Penggerak (PSP), pada tahun 2021, menurutnya di Kabupaten sumenep ada empat SMAN yang terpilih PSP diantaranya, SMAN I Gapura, SMAN I Bluto dan SMAN I Ambunten Katanya kepada chanel Indonesia.com (8/6)

“Ada empat lembaga binaan yang terpilih masuk PSP, diantaranya SMAN I Gapura, SMAN I Bluto, SMAN I Ambunten, dan SMAN I Kalianget” ungkapnya

Kata dia, Program PSP itu adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila, jadi Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) Jelasnya

Advertisement

Kemudian sambungnya, Program PSP itu akan menguatkan siswa-siswi terpelajar dalam pembentukan karakter dengan kompetensi umum, penguatan yang diawali dengan SDM yang unggul, tentu hal itu merupakan peran penting kepala sekolah dan guru.Tegas dia,

Untuk itu kata dia, Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju dalam kurun waktu 3 tahun ajaran.

” untuk mengikuti PSP itu kepala sekolah mendaftarkan sekolahnya kepada Kemendikbud untuk kemudian ditetapkan oleh tim Panel, ada banyak pendaftar tentunya namun di Kab. Sumenep ada empat lembaga yang dinyatakan lolos seleksi” jelasnya

Dikatakan Kepsek SMAN I kalianget ini, perbedaan antara
Program sekolah penggerak dengan program sekolah model atau rujukan, program sekolah penggerak itu merupakan program kolaborasi antara program kemendikbud dengan Pemerintah daerah secara berkelanjutan, hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi sekolah penggerak.

sementara program sekolah model atau rujukan merupakan program pusat dengan intervensi, Bimtek dan bantuan pemerintah, jadi ruang lingkupnya tidak mencukupi seluruh kondisi sekolah.

” Keuntungan bagi sekolah yang masuk PSP itu, adalah peningkatan mutu hasil pembelajaran dalam kurun 3 tahun, kemudian peningkatan kompetensi kepala sekolah dan Guru, dan mendapat pendampingan secara intensif”. Ungkapnya

Bahkan menurut kepsek, program guru penggerak adalah peningkatan kompetensi dibidang kepemimpinan bagi guru-guru yang terpilih melalui proses seleksi, sedangkan program sekolah penggerak adalah program peningkatan kwalitas pendidikan disekolah dengan intervensi menyeluruh baik kepada sekolah, pengawas sekolah dan guru.

” jadi pemilihan sekolah penggerak dilakukan melalui seleksi kepala sekolah dan dilakukan oleh Kemendikbud dan pemerintah daerah, makanya melalui berbagai proses dan tingkatan jadi tidaklah mudah prosesnya untuk mengikuti ujian tes Sekolah penggerak” pungkasnya (fay)

Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use
Advertisement