PONTIANAK, channel-indonesia.com – Lanud Supadio menggelar latihan survival selama 2 hari yang diikuti oleh 31 pelaku di wilayah Lanud Supadio, Kamis (18/02/2021). Meski ditengah pandemi, Latihan yang merupakan program tahunan Wing 7 Lanud Supadio ini tetap berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan. Salah satunya pelaksanaan rapid tes kepada seluruh pelaku sebelumnya.
Walau hanya dilakukan di wilayah Lanud Supadio, para pelaku tetap dituntut untuk serius dalam pelaksanaannya. Dalam skenario, mereka harus mampu menyelamatkan diri dari setiap ancaman maupun kejaran musuh. Tak hanya itu, mereka juga harus bertahan hidup pada situasi dan kondisi yang sulit ditengah tantangan alam yang mereka hadapi hingga mendapat pertolongan dari pasukan kawan.
Pada kesempatan yang ada, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Danlanud) Supadio Marsma TNI Deni Hasoloan Simanjuntak sebagai Pimpinan Umum latihan mengungkapkan jika kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan personel dan upaya peningkatan kesiapan dalam satuan yang dipimpinnya.
“Setiap tahunnya kita melaksanakan latihan survival ini, dan memang bagian dari pembinaan personel khususnya air crew untuk memberikan mereka pengetahuan dan pengalaman bagaimana harus bertahan hidup jika menghadapi situasi dan kondisi yang sulit,” ungkap Danlanud.
Sejalan dengan itu, Danwing 7 Lanud Supadio Kolonel Pnb Sidik Setiyono selaku Direktur Latihan saat memimpin apel kesiapan pelaksanaan menyampaikan tentang tujuan dan jenis survival yang akan dilaksanakan.
“Wing 7 dan jajarannya akan melaksanakan latihan survival dasar yang bertujuan untuk memberikan atau merefresh kembali tentang pengetahuan dasar latihan survival baik jungle survival maupun sea survival. Ini adalah hal yang harus diketahui oleh seluruh kru atau awak pesawat karena ini sangat penting sekali bagi mereka,” kata Danwing 7.
Para pelaku latihan survival akan melaksanakan berbagai rangkaian kegiatan diantaranya jalan GPS, jalan kompas, pelolosan dan sanjak, melempar pisau, pengenalan survival kits, materi pertolongan pertama pada kecelakaan dan pengenalan bahan makanan survival hingga caraka malam di hari pertama.
Kemudian pada hari kedua, mereka akan diberikan materi psikologi lapangan, menembak pistol, serta pengenalan dan praktek LCR yang lebih dikenal dengan survival air menggunakan perahu karet untuk berlindung dari serangan udara musuh.
Dalam pelaksanaannya, diharapkan setiap pelaku maupun pendukung latihan survival kali ini tetap mengutamakan faktor keamanan dan keselamatan agar tujuan latihan dapat tercapai tanpa kerugian sesuatu apapun. (Arif)