MAKASSAR, channel-indonesia.com- Kodam XIV/Hasanuddin menggelar acara Pembinaan Komunikasi Sosial (Binkomsos) Cegah Tangkal Radikalisme/Separatisme Tahun 2021 yang dibuka oleh Wakil Asisten Teritorial (Waaster) Kasdam XIV/Hasanuddin Letkol Arh M. Suaib, bertempat di Balai Pertemuan Hasanuddin Makodam Jl. Urip Sumoharjo Makassar, Kamis (2/09/2021)
Pelaksanaan kegiatan pembinaan cegah tangkal radikalisme/separatisme ini tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Mochamad Syafei Kasno, S.H., dalam amanatnya yang dibacakan oleh Waaster mengatakan bahwa tujuan kegiatan ini untuk menjalin komunikasi sosial yang harmonis guna meningkatkan tali silaturrahmi antara prajurit Kodam Hasanuddin dengan semua komponen masyarakat guna mencegah dan menangkal berkembangnya paham radikalisme/separatisme.
“Seperti kita pahami bersama, bahwa berkembangnya paham radikalisme/ separatisme di negara kita akhir-akhir ini, sudah menjadi persoalan serius, bahkan menjadi ancaman potensial bagi kondusifitas dan stabilitas NKRI, karena paham ini ingin melakukan perubahan pada sistem sosial dan politik suatu negara dengan menggunakan cara-cara kekerasan/ekstrim, dimana hal tersebut sangat bertentangan dengan ideologi Pancasila”, tutur Pangdam dalam amanatnya.
“Di negara kita, paham ini sudah pada kondisi yang memprihatinkan karena akhir-akhir ini, pemahaman terhadap nilai-nilai dan wawasan kebangsaan yang diwujudkan dalam empat konsensus dasar nasional yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, akhir-akhir ini sudah mulai luntur dalam kehidupan bermasyarakat”, sambungnya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa pemahaman akan toleransi keagamaan saat ini juga sudah mulai memudar sehingga menjadi potensi berkembangnya paham-paham yang menganut radikalisme dan separatisme yang dapat mengancam kelangsungan hidup bangsa dan negara.
“Hal inipun Kodam XIV/Hasanuddin memandang perlu untuk meningkatkan pemahaman kepada seluruh elemen masyarakat tentang bahaya radikalisme/separatisme sehingga tidak mudah terpengaruh oleh tipu daya maupun propaganda yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu yang bertujuan untuk membangkitkan paham yang tidak sesuai dengan paham kebangsaan”, jelasnya.
Dengan adanya kegiatan ini, Pangdam berharap para peserta sosialisasi dapat merapatkan barisan untuk menangkal penyebaran paham tersebut.
“Jika hal tersebut dapat diwujudkan, maka kita dapat memperkokoh mentalitas dan pemahaman ideologi Pancasila guna mencegah ancaman dan bahaya radikalisme/separatisme dalam rangka mewujudkan Ruang Alat dan Kondisi (RAK) juang yang tangguh demi tetap tegak dan tetap utuhnya wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”, tutupnya. (Maliki)