Kasad Tegaskan Pihaknya Telah Ketahui Keberadaan Lukius

Kasad Tegaskan Pihaknya Telah Ketahui Keberadaan Lukius

JAKARTA, channel-indonesia.com – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan pihaknya telah mengetahui keberadaan Prajurit Satu Lukius Y Matuan, anggota Yon Infanteri 400 Raider yang  diduga telah bergabung dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Sabinus Waker yang beroperasi di wilayah Kabupaten Intan Jaya, Papua. Lukius kabur dengan membawa 70 butir amunisi beserta magasin.

” Keberadaan Pratu Lukius telah diketahi dan kini tengah dilakukan penyelidikan mendalam,  ini salah satu evaluasi. Prajurit kita ini masuk tahun 2015, sebenarnya. dia berusia 24 tahun lahir dan besar di Wamena dan ditempatkan setelah bertugas di salah satu Batalyon Infanteri di Jawa Tengah,” kata Andika saat konferensi pers di Markas Pomdam Jaya Jakarta, Selasa (20/4/2021).

Ditambahkan Kasad, Pratu Lukius terdeteksi membelot bergabung ke KKB sejak bulan Februari 2021, Pratu Lukius ini meninggalkan pos jaganya, Saat itu Batalyon itu sedang bertugas di Papua bertugas operasi yang memang di manage langsung Mabes TNI.

” Lukius tergabung bersama Raider 400 dan sempat ditugaskan di Kabupaten Intan Jaya sejak Agustus 2020 hingga Maret 2021.,” imbuh Kasad.

Namun demikian Jenderal bintang empat ini tidak mempungkiri bahwa banyak prajuritnya yang kabur atau membelot setiap tahunnya. Banyak alasan yang kenapa prajuritnya membelot diantaranya terlilit utang atau terlibat masalah asusila.

”  Sebetulnya kasus ini bukan hanya terjadi kali ini, walau tidak sama persis tapi prajurit yang lari atau tinggalkan dinas dan tidak kembali lagi itu cukup sering, saya terbuka, enggak bohong. Setiap tahun begitu banyak. Dan itu dilakukan oleh prajurit dengan latar belakang maupun etnis yang beda-beda, kami tidak akan ambil kesimpulan bahwa ini ada hubungan dengan putra daerah,” katanya.
Kasad menegaskan prajurit yang membelot tentunya akan diproses secara hukum.

“Kita juga briefing para komandan satuan dan ini termasuk penilaian. Ini yang kami lakukan. Kita tidak hanya lihat individu yang melakukan tindak pidana, tetapi bagaimana leadership atau kepemimpinan di atasnya,” katanya.(Luska)

author

Related Articles