INSARAG AP ERE 2022 Berakhir

INSARAG AP ERE 2022 Berakhir

BALI, bacaberita.id – International Search and Rescue Advisory Group Asia-Pacific Regional EarthQuake Response Exercise (INSARAG AP ERE) 2022 berakhir, Kamis (8/9/2022) sekitar pukul 15.00 Wita. Latihan tim Urban SAR (SAR) di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali tersebut ditutup oleh Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan, dan Kesiapsiagaan Laksda TNI Ribut Eko Suyatno.

Seremoni penutupan diawali dengan sambutan dari Victoria Saiz-Omenaca, Head of the Office for the Coordinator of Humanitarian Affairs (OCHA) Indonesia. Victoria mengungapkan bahwa Indonesia memiliki tingkat kerawan bencana gempa bumi yang tinggi.

“Penanganan gempa akan lebih baik jika dilakukan bersama-sama, tidak hanya mengerahkan stakeholder di dalam suatu negara, tetapi juga melibatkan negara lain,” ungkapnya.

Selebihnya, Victoria mengucapkan selamat kepada seluruh peserta dan mengucapkan selamat jalan dengan iringan doa dapat selamat sampai tujuan.

Sementara Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan, dan Kesiapsiagaan Laksda TNI Ribut Eko Suyatno dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada seluruh delegasi yang terlibat dari 20 negara, 8 organisasi kemanusiaan internasional, tim Basarnas, dan potensi SAR yang jumlahnya mencapai 400 orang lebih.

“Atas nama Basarnas dan pemerintah Indonesia, kami menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah terlibat selama latihan ini berlangsung,” katanya.

Deputi berharap, INSARAG AP ERE 2022 dapat meningkatkan pemahaman bersama terkait penerapan pedoman INSARAG serta memperkuat koordinasi, kerja sama, dan kolaborasi antar negara di bidang Urban SAR (USAR) guna merespon dampak kedaruratan bencana gempa bumi yang terjadi.

Deputi juga menyampaikan bahwa terselenggaranya INSARAG AP ERE 2022 tersebut dapat memberikan keyakinan kepada dunia internasional, khususnya negara-negara peserta KTT G20 yang akan bersidang pada November 2022 nanti di Bali.

“Seperti disampaikan Kabasarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi sebelumnya, bahwa Basarnas mendukung penuh pelaksanaan presidensi G20 dengan kesiapsiagaan menghadapi ancaman kedaruratan gempa bumi dengan semangat Recover Together, Recover Stronger!” tegasnya.

Pada pelaksanaan G20 nanti, lanjut Deputi, Basarnas personil dari Kantor SAR Bali yang akan didukung tim dari Kantor Pusat serta menyiagakan 2 helikopter dan kapal untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Sementara Peter Muller, selaku Lead United Nations Disaster Assesment and Coordinator (UNDAC) Global yang juga Sekretaris INSARAG mengungkapkan rasa puas atas pelaksanaan INSARAG AP ERE 2022 di Indonesia.

“INSARAG AP ERE ini rutin dilaksanakan setiap tahun di negara-negara yang berbeda. Namun, dalam beberapa tahun terakhir terpaksa dihentikan karena pandemi Covid-19. Ini merupakan capaian yang luar biasa, saya melihat peserta antuasias mengikuti langkah-langkah perbantuan Urban SAR dari awal hingga akhir. Saya berharap, latihan ini akan berdampak positif pada peningkatan dan penguatan tim Urban SAR bagi semua peserta, khususnya bagi Basarnas Indonesia,” ungkapnya.

Acara pentupan INSARAG AP ERE 2022 diakhiri dengan penyerahan kepada seluruh tim yang terlibat dalam latihan.

Seperti diberitakan sebelumnya, INSARAG AP ERE 2022 berlangsung tanggal 5-9 September 2022. Scenario latihan diawali dengan terjadinya gempa bumi bermagnitudo 7,4 SR mengguncang Bali. Kabupaten Buleleng menjadi kawasan yang terdampak paling parah. Kerusakan begitu masif dan mengakibatkan banyak korban tertimbun dan terjebak reruntuhan bangunan. Korban mayoritas turis dari berbagai negara.

Setelah koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), operasi SAR yang dimulai oleh tim SAR lokal dan didukung tim SAR nasional kewalahan.

Akhirnya, pemerintah melalui presiden mengumumkan permintaan bantuan internasional.
Negara-negara yang tergabung dalam INSARAG Asia Pacific Regional merespon permintaan bantuan tersebut.

Tim SAR dari luar negeri yang datang pertama kali di Indonesia melalui Bandar Udara International Ngurah Rai membuat posko Reception Departure Center (RDC). Di situ, mereka mendata jumlah personil dan peralatan USAR yang dibawa oleh masing-masing tim USAR dari negara yang mengirimkan bantuan SAR ke Indonesia. Dari RDC, tim SAR yang datang diarahkan ke USAR Coordination Cell (UCC) untuk mendapatkan berbagai data detail terkait medan atau peta area operasi SAR, jumlah korban, jenis bangunan yang runtuh, hingga peralatan yang dibutuhkan. Mereka juga mendapatkan data terperinci terkait jaring komunikasi, koordinasi, beserta mekanisme kerja tim. Sementara bantuan medis diarahkan ke Emergency Medical Team Coordination Cell (EMTCC). Dari UCC, mereka mendapatkan briefing di Base of Operation (BOO) sebelum diberangkatkan ke lokasi operasi SAR yang telah dibagi dalam beberapa sektor operasi.

Sampai di sektor operasi, mereka langsung menjalankan operasi SAR. Ada 4 sektor dalam simulasi ini, yakni sektor A, B, C, dan D. Masing-masing tim tidak bekerja sendiri, tetapi kolaburasi dengan tim lain dari luar negeri dan tim local dari Indonesia. Di sector A, juga tidak hanya menangani 1 kasus. Tetapi terdapat banyak kasus yang harus ditangani oleh banyak tim yang ditandai dengan Sektor A1, A2, A3, dan seterusnya.

Biasanya, dinamika yang terjadi di lapangan begitu kompleks. Mereka saling koordinasi dan kolaburasi, secara tim maupun dari aspek peralatan untuk memecahkan masalah yang terjadi di lapangan saat itu juga. Jika ada permintaan dukungan personil atau peralatan, kepala tim akan langsung koordinasi dengan UCC. UCC lah yang memfasilitasi permintaan tim di lapangan tersebut.
Setelah operasi, masing-masing tim USAR baik dari dalam maupun luar negeri melaporkan hasil yang dicapai kepada UCC. Selanjutnya, dilakukan evaluasi sekaligus membahas hasil operasi serta solusi terkait kendala-kendala yang dihadapi di lapangan.

Dalam evaluasi itu juga dibahas rencana operasi SAR untuk esok harinya hingga operasi SAR dinyatakan selesai. Tim USAR dari luar negeri selanjutnya didemobilisasi kembali ke negaranya masing-masing oleh RDC. Semua tahapan dalam latihan tersebut dibawah kendali exercise control (excon) yang expert dari berbagai negara, termasuk Indonesia. (Luska)

Related Articles