Follow

Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use

Inilah Suku Digi, Kampung Kecil Diujung Indonesia

PAPUA,channel-indonesi.com-Tahun 2016, penemuan kampung Suku Digi ini tanpa disengaja saat prajurit TNI AD dari Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Raider 700 Wira Yudha Cakti melakukan patroli patok batas Meredian Monumen (MM) 7.2 yang tidak jauh dari kampung digi tersebut.

Awal ditemukannya,Kampung suku Digi yang seluas 500 meter persegi ini berjumlah 5 KK dengan total 30 an jiwa dan mereka tidak mengetahui dibawah naungan RI atau PNG sehingga mereka selalu menyebrang ke wilayah PNG dalam memenuhi kebutuhan mereka. Mata uang merekapun memakai mata uang PNG.

Advertisement

Suku yang mendiami Kampung Digi ini adalah Suku Digibin. Semula keberadaan Kampung Digi ini tidak terdapat dalam peta Indonesia dan juga  belum ada dalam daftar administrasi pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang. Rumah penduduk terbuat dari bahan tradisional yakni Kayu dan daun sagu dengan jarak antara rumah 10 hingga 20.

Kampung Digi ini belum memiliki fasilitas kesehatan dan pendidikan sehingga warga Digi sangat bergantung dengan kekayaan hutan sebagai obat obatan mereka.

Saat ditemukan masyarakat  Kampung Digi masih berpakaian tradisional namun beberapa warganya telah ada yang memakai baju dan merekapun enggan bertemu dengan masyarakat luar.

Namun kini kondisi masyarakat Kampung Digi telah maju, mereka telah dapat menerima kedatangan orang luar (pendatang) dan mudah bersosialisasi. Bahkan masyarakat Suku Digipun telah berpakaian.

” Kemarin kami datang ke kampungnya dan masyarakat sangat respek kepada kita. mereka sangat ramah seperti memberikan kita bahan bahan makanan baik sayur maupun ubi-ubian, dan untuk berpakaian semuanya sudah berpakaian sebagaimana mestinya seperti kita. ” jelas Komandan Pos (Danpos) Iwur Letda Inf Ardito saat dikonfirmasi oleh channel-indonesia.com melalui pesan singkatnya.

Sekalipun harus menempuh 3 hari perjalanan, Pos Iwur adalah pos yang dekat dengan perkampungan suku Digi.

Dikatakan Ardito, masyarakat Kampung Digi kesehariannya mereka berternak babi dan ayam, dan juga  berkebun menamam ubi ubian dll.

Hanya saja, kata Danpos Iwur ini, walaupun masuk wilayah Indonesia, masyarakat Kampung Digi masih menggunakan mata uang PNG Kina sebagai mata uang mereka, hal tersebut lantaran dalam memenuhi kebutuhan sehari hari, mereka lebih dekat ke PNG daripada ke Bovendigul atau Oksibil.

Menurut Letda Ardito, hingga saat ini rumah rumah masyarakat Kampung Digi masih tradisional, dan mereka kurang memiliki perhatian lebih pentingnya kebersihan dan kesehatan.

Karna berada di pedalaman Wilayah Indonesia dan berada dekat dengan PNG, masyarakat Digi lebih menguasai bahasa PNG ketimbang bahasa Indonesia, namun demikian ada sejumlah warga Digi yang telah mampu berbahasa Indonesia.

Komandan Pos Iwur ini mengatakan untuk kemajuan pendidikan bagi anak Suku Digi, pihaknya membawa 3 orang anak untuk disekolahkan, ketiga anak tersebut ada yang tinggal di Pos TNI dan ada juga yang tinggal di Pos Polisi.

” Anak-anak mereka kalau mau sekolah pasti ke PNG. Ada beberapa anak Digi yang kita bawa ke Iwur untuk sekolah disini dan tinggalnya di Pos,”pungkas Letda Ardito. (Luska)

Add a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use
Advertisement