Follow

Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use

Himbara akan Dukung Pendanaan Koperasi Desa Merah Putih

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (tengah) bersama Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi (kedua kiri), Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Yandri Susanto (kedua kanan), Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana (kiri) dan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi (kanan) memberikan keterangan pers di Istana Negara, Jakarta, Senin (3/3/2025). Pemerintah akan membentuk Koperasi Desa Merah Putih di 70.000 desa yang bertujuan untuk menampung hasil pertanian di desa dan memangkas mata rantai distribusi dengan anggaran 3-5 miliar. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/nz

JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menetapkan kebijakan strategis melalui pembentukan Koperasi Desa Merah Putih. Direncanakan, koperasi ini bakal diluncurkan pada 12 Juli 2025. Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) pun bakal mendukung pendanaan koperasi tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menjelaskan Himbara akan berperan dalam pendanaan melalui skema cicilan selama tiga hingga lima tahun ke depan guna memastikan koperasi dapat beroperasi secara optimal sejak awal.

Selain dukungan pendanaan dari Himbara, lanjt Menko Pangan, pemerintah akan mengoptimalkan dana desa yang telah ada untuk mendukung pendanaan program ini.

Advertisement

“Satu desa tadi diperkirakan akan mengeluarkan anggaran sampai 3 – 5 miliar rupiah. Kan kita ada dana desa 1 miliar per tahun, kalau 5 tahun kan berarti 5 miliar,” jelas Menko Pangan dalam keterangan tertulis yang diterima pada Selasa (11/3/2025).

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) Sunarso menilai dukungan untuk kebutuhan awal pembentukan Koperasi Desa Merah Putih dipastikan aman dan tidak berdampak negatif terhadap kinerja perusahaan.

Menurut Sunarso, penyaluran pinjaman untuk kebutuhan awal koperasi terbilang aman lantaran pelunasannya akan menggunakan dana desa, yang ditaksir mencapai sekitar Rp2 miliar per tahun.

“Dana desa kan tidak cukup kalau langsung Rp5 miliar. Oleh karena itu, yang diharapkan kemudian dibiayai oleh Himbara, tetapi kan aman wong sumber pelunasannya dari dana desa,” kata Sunarso.

Untuk diketahui, Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 3 Maret 2025. Dalam pertemuan ini, pemerintah menetapkan kebijakan strategis untuk memperkuat ekonomi desa melalui pembentukan Koperasi Desa Merah Putih (Kop Des Merah Putih), yang akan dibangun di 70 ribu hingga 80 ribu desa di seluruh Indonesia.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan. Mentan Amran mengungkapkan bahwa dengan Koperasi Desa Merah Putih, rantai distribusi pangan dapat disederhanakan dari yang sebelumnya delapan lini menjadi tiga lini. Dengan demikian, harga bahan pokok dapat lebih terjangkau dan stabil.

Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Wakil Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Febrian Alphyanto Ruddyard menyampaikan bahwa pembentukan Koperasi Desa Merah Putih sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.

“Pembentukan koperasi desa ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2025-2029. Koperasi diharapkan dapat berperan aktif dalam pengembangan industri agro maritim dan swasembada pangan. Oleh karena itu, pengembangannya dapat diarahkan pada sektor produksi,” ujar Febrian.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan Koperasi Desa Merah Putih dirancang sebagai lembaga yang bukan hanya mengelola usaha di tingkat desa, tetapi juga dapat memberikan kepastian pembeli hasil produk-produk pertanian lokal.

Selain itu, Wamentan Sudaryono menjelaskan bahwa koperasi ini nantinya, dapat mengelola pasokan pangan lokal secara efisien, mulai dari proses produksi hingga distribusi ke masyarakat.

“Melalui pengelolaan bahan baku pangan yang efisien, koperasi dapat memperlancar aliran barang dari hulu ke hilir, sehingga mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan pendapatan petani lokal,” kata Sudaryono. (infopublik.id)

Add a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use
Advertisement