By SABANG,channel-indonesia.com – Narkoba menjadi ancaman langsung untuk bangsa Indonesia, karena peredaran narkoba sudah meluas kepada generasi penerus bahkan kepada anak-anak pelajar, bertempat di Gampoeng bateesook Kota Sabang Komandan Lanud Maimun Saleh Letkol Pnb Dariyanto menghadiri Launching Desa Bersinar ( Bersih Narkoba ), Selasa (6/7/2021).
Launching Desa Bersinar ( Bersih Narkoba ) dilaksanakan didaerah kampung Bateesook Kota Sabang oleh BNN Kota Sabang dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dalam Pandemi Covid-19. launching Bersih Narkoba dengan mengankat tema ” Perang Melawan Nakoba ( War On Drugs ) Di Era Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Bersih Narkoba ( Bersinar ).
Pelaksanaan Lounching bersih Narkoba tersebut diwarnai dengan penampilan Hadroh Qurrotaakyun di mainkan oleh personil Lanud Maimun Saleh yang di hadiri oleh WaliKota Sabang Nazaruddin, Kepala BNNP, dr.Heru Pratono, Kepala BNNK, Masduki, Danlanal Sabang, Kolonel Laut (P) Ardhi Sunaryo, S.T., M.M., Komandan Lanud Mus Letkol PNB Dariyanto, Dandim 0112/Sabang Letkol Czi Istiyarto S.T, Kapolres Sabang, AKBP Muhammadun, S.H , Danden Pomal Mayor Pom Hengki setiawan, Kabagren Fasharkan, Letkol Laut Aulia, Kepala BPKS Januarsiah (mewakili) dan Kepala Rutan 2B sabang M. Nasir.
Kegiatan tersebut diawali sambutan WaliKota Sabang disampaikan Insyaallah gampoeng bateesook ini akan menjadi gampoeng bersinar dengan harapan dengan adanya Lounching desa bersinar (Bersih Narkoba) oleh BNN Kota Sabang warga sabang ini berkurang tentang kasus narkoba, Ayo kita laporkan kepada pihak yang berwenang apabila ada yang melihat peredaran narkoba dan jangan di tutupi tentang pemakai atau peredar Narkoba.
Disampaikan juga oleh Kepala BNNP Kota Sabang Memang benar 70% di Lapas Sabang adalah kasus Narkoba dan Saya acungi jempol untuk gampong batee sook telah menjadikan kampung (bersinar) Bersih Dari Narkoba dengan Moral dan ahlak harus di asah agar kita tidak tergiur oleh narkoba dan sejenisnya dan Selain narkoba wabah Covid-19 ini juga harus kita waspadai, karena di sabang ini miniaturnya Indonesia, dengan warga nya yang kurang lebih 42000 ini jangan sampai zona merah seperti di ibukota yang sampai saat ini pergerakanpun harus dibatasi. (Arif)
