LAMONGAN,channel-indonesia.com-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan, Jawa Timur, terus berupaya melakukan pencegahan penyebaran virus corona atau Corona Virus Disease (CoVid-19).
Petugas gabungan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lamongan, TNI/Polri, BPBD hingga petugas pemadam kebakaran melakukan penyemprotan cairan disinfektan pada sejumlah fasilitas umum di seluruh wilayah Lamongan, baik menggunakan alat semprot biasa maupun dengan alat fogging.
Bupati Lamongan, Fadeli, menyebutkan bahwa penyemorotan disinfektan tersebut dilakukan secara bersamaan di seluruh wiayah Lamongan.
Hari ini secara bersama-sama, kemarin pun tim ini sudah bergerak. Penyemprotan sudah kita mulai, hari ini tersebar di 2241 titik yang ada di Lamongan. Ada yang tadi pagi, ada yang tadi pagi ada yang nanti sore,” kata Fadeli, Jumat (20/3/2020).
Sasaran penyemprotan disinfektan tersebut adalah seluruh fasilitas umun, mulai dari Alun-alun Lamongan, masjid, taman hingga perkantoran.
“Tempat-tempat fasilitas umum ini kan menjadi tempat berkumpulnya masyarakat kan beresiko menjadi tempat penularan,” tutur Fadeli.
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan CoVid-19 Lamongan, Yuhronur Efendi, mengatakan bahwa selain penyemprotan disinfektan, petugas juga memberikan edukasi kepada masyarakat Lamongan terkait pencegahan penyebaran Corona.
Edukasi pencegahan Covid-19 itudilakukan dengan cara melakukan siaran keliling hingga sosialisasi ke tempat-tempat berkumpulnya warga, seperti warung-warung kopi, dan cafe.
“Edukasi kepada masyarakat ini sangat diperlukan sebagai bentuk kewaspadaan dini dan pencegahan terhadap penyebaran Covid-19,” kata Yuhronur.
Menurut Yuhronur, penyemprotan disinfektan dan edukasi ke masyarakat, merupakan langkah-langkah strategis dalam mencegah penyebaran Covid-19.
“Langkah ini untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan semua, pemerintah, TNI-Polri, dan masyarakat, bekerja sinergi untuk waspada,” ujarnya.
Yuhronur pun mewanti-wanti, warga Lamongan tidak panik dengan merebaknya virus Corona di sejumlah daerah. “Intinya masyarakat tidak panik, tetapi tetap harus waspada,” tuturnya.( Penrem 082/munir).