PEMATANG SIANTAR, channel-indonesia.com – Korem 022/Pantai Timur menggelar pelatihan penanggulangan bencana alam yang melibatkan sejumlah personel dari Jajaran Korem 022/Pantai Timur yang dibuka langsung Komandan Korem 022/PT Kolonel Inf Asep Nugraha S.E.,M.Si pada tanggal 14 Desember 2020 yang lalu di Jalan Asahan km 3,5 Kabupaten Simalungun, Selasa (15/12/2020).
Pada pelaksanaan Hari Kedua Penanggulangan Bencana Alam Di Makorem 022/Pantai Timur tersebut Kasi Ops Mayor Inf Bambang mengatakan kegiatan itu merupakan bagian dari program kerja yang sudah direncanakan jauh hari sebelumnya.
“Seharusnya kami gelar pada awal triwulan keempat tetapi karena ada dinamika kegiatan di lapangan maka baru bisa dilaksanakan pada Desember ini. Intinya kita mau melatih seluruh prajurit di jajaran Korem 022/PT dan Kodim hingga koramil bagaimana menanggulangi bencana, sehingga bisa melakukan dengan prosedur yang benar,” katanya.
Latihan tersebut juga, kata dia, untuk mensinkronkan pemahaman tentang tugas penanggulangan bencana ini di wilayah, sehingga menggandeng BPBD dan Basarnas Pemda setempat dan sejumlah tokoh masyarakat dan warga sekitar yang memiliki kompetensi terkait hal itu.
“Sehingga bisa menjadi salah satu format bagi kita untuk bisa mensinergi semua unsur yang ada di wilayah, agar ketika terjadi bencana semua tidak gagap dan bingung. Apalagi di hari pertama dan kedua bencana, itu masuk dalam masa emas atau golden periode yang perlu dilakukan penanganan yang cepat,” katanya.
Pada masa emas atau golden periode ketika terjadi bencana alam, kata dia, seharusnya semua elemen bergerak cepat dan tangkas untuk segera membantu menyelamatkan warga yang diperkirakan menjadi korban.
“Nah, justru di hari kedua, biasanya kita gagap. Ini yang kita mau eliminir, supaya begitu terjadi peristiwa bisa kita laksanakan seusai dengan format yang ada saat ini,” kata Kasi Ops.
Mengenai format latihan, Kasi Ops Mayor Inf Bambang mengemukakan diantaranya soal materi latihan berupa dasar hukum, mekanisme kegiatan, latihan praktis tentang memberikan pertolongan baik itu di lapangan ataupun saat evakuasi dan yang paling penting adalah bagaimana mekanisme komunikasi dan koordinasi di lapangan.
“Jumlah total yang kita mainkan di lapangan ada 200-an personel dan 60-an penyelenggaranya, dari TNI itu dari Batalyon, Korem, Kodim hingga koramil, lalu dari BPBD, Basarnas, Pemda, Pemko dan Polres Jajaran,” katanya. (Arif)