JAKARTA, Channel-Indonesia.com – Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran bersama Pangdam Jaya Mayjen Dudung akan menindak tegas orang-orang yang dianggap menghalangi pemeriksaan terhadap Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab terkait kasus pelanggaran protokol kesehatan di massa pandemi Covid-19.
Kapolda Metro Jaya juga menegaskan kepada simpatisan pentolan FPI ini untuk tidak menghalang-halangi penyidikan petugas.
“Tindakan tersebut adalah tindakan yang melanggar hukum dan dapat dipidana dan apabila tindakan menghalang-halangi petugas membahayakan keselamatan jiwa petugas kami, saya bersama Pangdam Jaya tidak akan ragu untuk melakukan tindakan yang tegas,” tegas Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran yang didampingi Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung saat konpres dengan media di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12/2020). 
Ketegasan Kapolda Metro Jaya dan Pangdam Jaya ini berawal dikarenakan adanya penyerangan terhadap petugas saat sedang melakukan penyidikan, sebanyak 10 pengikut Habib Rizieq melakukan penyerangan keoada petugas Polda Metro Jaya,Senin (7/12/2020) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB di Jalan Tol Jakarta- Cikampek, tepatnya di Kilometer 50.
“Ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan yang diduga adalah pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam,” terang Fadil.
Anggota polisi merasa terpepet karena ada serangan yang melibatkan senjata api.
Mereka pun balas melakukan tembakan terarah yang mengenai para pendukung Habib Rizieq tersebut.
“Anggota yang terancam keselamatannya karena diserang kemudian melakukan tindakan tegas terukur terhadap kelompok itu.
Fadil menjelaskan massa yang menyerang polisi adalah mereka yang akan melakukan pengawalan terhadap pemeriksaan Habib Rizieq.
Dalam kejadian ini, polisi juga membawa barang bukti yang berasal dari lokasi kejadian. Barang bukti tersebut berupa sebuah pedang samurai, celurit, dan juga senjata pistol dengan jenis Revolver. (Luska)
