MRP Papua Barat Meminta Pangdam XVIII Kasuari Memberikan Penambahan 50 Kuota Kowad

MRP Papua Barat Meminta Pangdam XVIII Kasuari Memberikan Penambahan 50 Kuota Kowad

MANOKWARI,channel-indonesia.com– Pangdam XVIII/Kasuari I Nyoman Cantiasa, menerima kunjungan Ketua MRP Papua Barat, Maxsi Ahoren bersama 4 anggota MRP lainnya, di Ruang Kerja Pangdam, Manokwari – Papua Barat, Senin 21 September 2020.

Ketua MRP Papua Barat, Maxsi Nelson Ahoren menjelaskan, tujuannya datang menemui Pangdam, untuk meminta adanya penambahan kuota, penerimaan calon Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) di 1.000 Bintara Jalur Otsus dari Papua Barat, yang saat ini diterima 20 orang. Namun, MRP meminta adanya penambahan penerimaan 50 Kowad.

Kata Ahoren, dengan ada pertemuan ini, mungkin bisa ada perubahan tentang penambahan kuota, yang awalnya 20 orang menjadi 50 atau bahkan bisa lebih, karena banyaknya animo Perempuan Papua ingin menjadi Kowad,” kata Maxi Ahoren dalam siaran pers yang diterima media ini, dari Pendam XVIII Kasuari, Senin malam 21 September 2020.

Menyikapi hal tersebut, Pangdam XVIII Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa mengatakan, dengan tingginya animo Perempuan Papua ingin menjadi Kowad, untuk menjadi prajurit militer TNI – AD. Saya akan berusaha untuk memperjuangkan apa yang menjadi usulan dari MRP untuk adanya menambah kuota.

“Karena sebelumnya oleh pejabat yang lama Mayjen  TNI Ali Hamdan Bogra, sudah memutuskan bahwa kuota Bintara yang berasal dari jalur penerimaan otonomi khusus (Otsus) sebanyak 1.000 orang, yang terdiri dari 980 pria dan 20 perempuan untuk Kowad,” terang mantan Danjen Kopassus ini.

Kita juga meminta pada Bupati kemudian para Dandim, kepala-kepala suku adat di setiap kabupaten untuk bersama-sama membantu mencari dan mengirimkan calon tentara yang akan mengikuti tes, sehingga nantinya mudah-mudahan kuota yang ada merata di setiap kabupaten, sehingga semua adil dan merata tidak ada perbedaan jumlah kuota penerimaan.

“Tentu saja ini luar biasa, penerimaan prajurit kuota Otsus 1.000 orang, untuk Papua Barat padahal jatahnya hanya 3 – 6 orang kowad saja, tergantung personel yang dikirim ke pusat. Jadi tahun ini, puji Tuhan, kuota yang diberikan oleh TNI – AD untuk Kowad ini sudah luar biasa penambahannya, dari 3 sampai 6 orang menjadi 20 orang,” ujar Pangdam, yang saat itu didampingi Kapok Sahli Pangdam, Kakumdam dan Waaspers Kasdam XVIII/Kasuari.

Lebih lanjut dikatakan, terkait dengan penambahan kuota untuk penerimaan Kowad, Mayjen TNI Ali Hamdan Bogra telah menghadap Bapak Kasad dan Menteri Pertahanan (Menhan) juga telah diputuskan bahwa Kowad yang diterima untuk saat ini adalah 20 orang saja.

Karena pendidikan Kowad itu terbatas juga fasilitasnya, sehingga hanya bisa ditambah 20 orang. Apabila ada penambahan lagi akan dikomunikasikan. Perlu di komunikasikan kembali mudah-mudahan ada pertimbangan lagi, apakah berlaku penambahan kuota di 2020 atau tahun depan.

Mudah-mudahan bisa diterima penambahan kuota Kowadnya, tetapi apabila tidak, berarti keputusan menjadi pertimbangan pimpinan karena berbagai aspek perlu ditinjau ulang dari segi tempat, kelas, dosen, pelatih, semua harus dihitung karena ini menyangkut kapasitasnya, jadi tidak bisa main tambah-tambah saja, tanpa memperhatikan keadaan yang tidak memungkinkan,” ungkap Jenderal alumni Akmil 1990 ini.

Kalau untuk prajurit pria, jumlahnya banyak karena mereka dididik di Rindam-Rindam. Seluruh Kodam ada Rindamnya, sedangkan untuk pendidikan wanitanya (Kowad) hanya satu, yaitu di Pusdik Kowad yang berada di Lembang, Bandung-Jawa Barat.(manet)

author

Related Articles