CILACAP,channel-indonesia.com– Danjen Kopassus Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, tegaskan kepada seluruh peserta didik Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang baru saja dilantik untuk selalu mengikuti perkembangan situasi kedepan yang menyangkut ancaman terhadap keselamatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dengan berpedoman ungkapan Presiden RI Pertama Soekarno (Bung Karno) yang meneriakkan ” Bila suatu negeri tidak mampu meladeni ancaman/ masalah maka negeri itu pasti akan hancuurr..,” gema gelegar suara Danjen Koppassus menirukan kalimat bapak Proklamator RI ini.
Untuk itu, lanjut Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, negara harus hadir, dan negara itu di dalamnya ada TNI termasuk prajurit Kopassus, dimana Hari ini telah lagi lahir prajurit Komando ke 104 yang telah siap meladeni ancaman kedaulatan NKRI.
” Kualifikasi dan brevet komando yang disandang dan janji prajurit komando yang diikrarkan dapat memacu, mendorong dan memotivasi seluruh peserta didik untuk senantiasa siap mengabdi di satuan Kopassus. Prajurit Komando harus selalu berada ditengah-tengah ibu bertiwi,” tegas Danjen Kopassus, saat memimpin upacara penutupan Pendidikan Komando Angkatan 104 TA. 2020 di Pantai Permisan Cilacap, Senin (10/8/2020).
Dan ini, sambung Danjen, sesuai dengan pendidikan Korps Baret Merah, karena pada dasarnya pendidikan komando yang dilaksanakan selama tujuh bulan telah memberikan bekal yang cukup sebagai anggota Kopassus.
Dimana pendidikan ini telah didesain sedemikian rupa berbeda dengan jenis pendidikan lainnya dengan skenario yang sangat khusus.
Dijelaskan oleh abituren Akmil 1990 ini, bahwa pendidikan komando dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap basis, tahap gunung hutan dan tahap rawa laut, yang mana tiap tahap memiliki karakateristik dan tujuan yang berbeda.
Dengan karakteristik yang berbeda tiap tahapnya maka diharapkan akan dapat membentuk jiwa korsa dan ikatan yang kuat diantara sesama prajurit komando dan sekaligus untuk melatih anggota dapat berpikir dan mengambil keputusan dengan cepat dan tepat dalam kondisi yang lelah dan tertekan.
Lebih lanjut Danjen peraih Adhimakayasa dan Tri Cakti Wira Utama th 1990 ini menekankan bahwa penutupan pendidikan bukanlah akhir akan tetapi justru awal dimulainya pengabdian kepada satuan, bangsa dan negara. Oleh karenanya Danjen meminta kepada seluruh peserta didik yang baru saja dilantik untuk selalu mengikuti perkembangan situasi kedepan yang menyangkut ancaman terhadap keselamatan dan keutuhan negara.
Disamping itu Danjen juga menekankan untuk senantiasa memelihara kemampuannya agar selalu siap untuk melaksanakan tugas operasi meneruskan jejak para senior dan pendahulu sebelumnya. (Luska)