Repatriasi Mandiri WNI Tahap II dari Yordania

Repatriasi Mandiri WNI Tahap II dari Yordania

AMMAN – KBRI Amman kembali memfasilitasi repatriasi mandiri WNI yang terdampak pandemi Covid-19 di Yordania. Pada Minggu (31/5) sejumlah 74 WNI yang terdiri dari siswi pesantren Nurul Fikri, anggota Jamah Tabligh dan mahasiswa yang sudah selesai kuliah, telah meninggalkan Bandara Internasional Queen Alia, Amman.

Dengan menggunakan pesawat Qatar Airway QR-7472 (AMM-DOH). Setelah transit di Doha, rombongan repatriasi WNI ini dijadwalkan akan tiba di Jakarta pada Senin (1/6) menggunakan flight QR-956.

Sebagaimana tahap pertama pada April 2020, repatriasi kali ini dapat dilakukan berkat kerjasama dengan maskapai Qatar Airways yang membuka dan menyediakan penerbangan khusus rute Amman-Doha-Jakarta. Sejak awal kebijakan lockdown yang sudah berlangsung lebih dari 10 minggu, KBRI Amman terus menjalin kontak dengan sejumlah maskapai penerbangan asing yang akan menyediakan fasilitas penerbangan khusus bagi repatriasi atau evakuasi warga asing di Yordania.

Ketika menerima informasi dari pihak Qatar Airways, KBRI Amman segera menyebarkannya kepada WNI yang membutuhkan melalui sarana media sosial maupun menghubungi langsung. Sesuai hakikat dari repatriasi mandiri, biaya yang dikeluarkan adalah menjadi tanggung jawab sepenuhnya para WNI.

KBRI Amman berfungsi memfasilitasi komunikasi dengan pihak maskapai penerbangan, memberitahukan kepada Kementerian Luar Negeri dan Otoritas Imigrasi Yordania tentang rencana repatriasi, serta membuka akses pergerakan dari domisili para WNI menuju Bandara.

Selain itu, KBRI Amman juga menyampaikan prosedur repatriasi sesuai protokol kesehatan yang diperlukan seperti melakukan tes PCR, memberikan surat jalan kepada dan koordinasi dengan aparat pemerintah pusat pada saat ketibaan di Jakarta.

Dubes RI Amman, Andy Rachmianto, juga turut hadir melepas keberangkatan rombongan repatriasi ini di Bandara Internasional Queen Alia. “Sebagai bentuk kehadiran negara, sejak awal KBRI Amman sepenuhnya memfasilitasi sebatas kewenangannya untuk memastikan agar proses repatriasi berjalan lancar dan rombongan dapat tiba di tanah air dengan selamat,” tegas Dubes Andy.

Mengingat kebijakan lockdown belum dapat dipastikan kapan akan dicabut dan perbatasan internasional juga masih ditutup, KBRI Amman tetap bersiaga mengantisipasi kemungkinan akan ada rencana repatriasi berikutnya.

“Semoga krisis akibat pandemi akibat Covid-19 bisa segera berakhir sehingga masyarakat dapat kembali menjalani kehidupan di tengah “kenormalan baru”, harap Dubes Andy.(Luska)

author

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *