Kota Gorontalo – Gempa bumi berkekuatan 6,1 magnitudo mengguncang Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo pada Rabu (26/2/2025) pukul 06.55 WITA.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa ini berpusat di Tutuyan, Sulawesi Utara, tepatnya pada koordinat 0,50° Lintang Utara dan 124,89° Bujur Timur, dengan kedalaman 11 km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini termasuk jenis gempa dangkal akibat aktivitas Subduksi Sangihe. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa memiliki pergerakan **geser (strike-slip),” jelas Kepala Bidang Stasiun Geofisika BMKG Gorontalo, Andri Wijaya.
Gempa terasa di beberapa wilayah dengan skala intensitas berbeda:
- IV MMI (Terasa kuat, benda-benda ringan bergoyang): Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Selatan, Minahasa Tenggara.
- III MMI (Terasa nyata dalam rumah, seperti truk besar yang melintas): Manado, Minahasa, Minahasa Utara, Kotamobagu, Gorontalo, Minahasa Selatan, Bitung, Gorontalo Utara.
- II – III MMI (Terasa ringan dalam rumah): Boalemo, Taliabu, Tagulandang.
Hingga saat ini, belum ada laporan kerusakan akibat gempa tersebut.
Hasil monitoring BMKG hingga pukul 08.00 WITA mencatat adanya tujuh gempa susulan (aftershock), dengan magnitudo terbesar M4,9.
“Kami mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” tambah Andri.
BMKG juga meminta warga untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa, serta memastikan rumah mereka aman sebelum kembali masuk.
Sementara itu, Umar Katili, warga Kota Gorontalo, mengatakan saat kejadian, ia sedang menyiapkan sarapan bersama keluarga di dalam rumah. Namun, tiba-tiba guncangan terasa begitu kuat hingga membuatnya keluar rumah untuk menghindari kemungkinan bangunan roboh.
Di luar rumah, ia melihat banyak tetangganya juga berkumpul di halaman masing-masing. Setelah memastikan tidak ada gempa susulan yang lebih besar, warga perlahan kembali melanjutkan aktivitas mereka dengan tetap waspada.
“Gempa sangat kuat, kami merasakan pusing,” ujar Umar Katili.(infopublik.id)