MAKASSAR,channel-indonesia.com- Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Surawahadi,S.IP., M.Si memimpin upacara pemberangkatan Prajurit Satgas Yonif 726/Tamalatea melakukan tugas Misi PBB ke Libanon di Pelabuhan Soekarno Hatta Makasar. Selasa (3/12).
Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Surawahadi,S.IP., M.Si mengingatkan kepada segenap prajurit untuk tak meninggalkan ibadah ketika telah berada di Lebanon.
Sebanyak 431 Prajurit Satgas Yonif 726/Tamalatea kembali diberangkat ke Libanon sebagai Satuan Tugas TNI Kontingen Garuda Batalyon Mekanik (Satgas TNI Konga Yonmek) XXIII-N/UNIFIL.
Mayjen Surawahadi dalam amanatnya mengaku sangat bangga kepada para Prajurit yang telah dipercaya oleh Panglima TNI untuk menjadi duta Indonesia khususnya dalam rangka mewujudkan amanat undang-undang yakni ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan abadi dan keadiaan sosial.
“Selaku pribadi dan atas nama Pangdam XIV/Hasanuddin, dengan penuh rasa bangga saya ucapkan selamat kepada segenap prajurit yang telah mendapat kepercayaan dari pimpinan TNI, bangsa dan negara untuk tergabung dalam Satgas TNI Konga Yonmek XXIII-N/UNIFIL yang akan melaksanakan misi perdamaian di Lebanon,” Kata Pangdam
Sebagai Prajurit yang mewakili Indonesia di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pangdam pun mengamanatkan kepada para prajurit untuk mempertanggung jawabkan tugas tersebut dengan sebaik-baiknya. Karena hal itu memiliki indikator strategis dan konkrit bagi kredibilitas Indonesia di lingkungan regional maupun Internasional.
Untuk itu Pangdam berpesan kepada Prajurit dalam menjalankan tugas prajurit tetap berpegang teguh pada Sapta Marga sumpah prajurit dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip Hukum Humaniter dan Hak Asasi Manusia sebagai instrumen hukum nasional dan internasional.
“Pegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 (Delapan) Wajib TNI, serta laksanakan tugas secara profesional dan proporsional sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Rule of Engagment (ROE) yang telah ditentukan oleh PBB, Junjung tinggi prinsip-prinsip Hukum Humaniter dan Hak Asasi Manusia sebagai instrumen hukum nasional dan internasional,” pesan Pangdam.
Tak lupa Pangdam mengucapkan terimakasih kepada para keluarga Prajurit karena telah ikut andil dalam memberikan dukungan moril kepada para prajurit sehingga mereka tetap bersemangat.
“Tentunya penugasan ini juga merupakan kehormatan dan kebanggaan bagi seluruh keluarga, untuk itu kepada seluruh anggota Satgas yang sudah berkeluarga, jangan terlalu banyak memikirkan tentang keluarga yang ditinggal supaya saudara tidak lalai yang pada akhirnya akan mengakibatkan kerugian bagi diri sendiri. Kepada keluarga yang ditinggal, agar tidak membebani para prajurit yang berangkat ke medan tugas. Antarkanlah mereka dengan penuh keikhlasan serta iringan doa,” tutupnya.(Pendam XIV/munir)