SURABAYA, channel-indonesia.com – Dalam upaya memberikan keterampilan dan meningkatkan pengetahuan serta kemampuan anak buah kapal (ABK) KRI dalam mempertahankan hidup di laut apabila mengalami kedaruratan di daerah operasi, serta membentuk sikap dan mental yang tangguh untuk mampu bertahan hidup baik secara perorangan maupun kelompok sampai mendapatkan pertolongan Satuan Kapal Bantu (Satban) Koarmada II menggelar Latihan Sea Survival bertempat di Dislambair Koarmada II, pada Rabu (28/07).
Pada latihan ini para peserta yang berjumlah sebanyak 48 orang tersebut mendapatkan pembekalan materi tentang Prosedur Sea Survival, Fungsi dan Penggunaaan Survival Kit, Prosedur Peninggalan kapal, Bertahan hidup dilaut dan Kondisi darurat, Prosedur recovery perahu karet dan Liferaft, Man Over Board (MOB) serta mengatasi kondisi darurat saat bertahan hidup di laut.
Latihan yang dilaksanakan sejak tanggal 26 Juli hingga 30 Juli mendatang ini melibatkan sedikitnya 10 personel Dinas Penyelaman Bawah Air Koarmada II sebagai pelatih dibawah pimpinan Kapten Laut (KH) Yopi Halim S. selaku perwira pelaksana Latihan.
Sementara di tempat terpisah, Komandan Satban Kolonel Laut (P) Budi Santosa, S.E., mengatakan bahwa sebagai prajurit TNI AL wajib memahami dan menguasai pengetahuan serta membentuk mental yang Tangguh untuk penyelamatan dan bertahan hidup di laut ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
“ Sasaran kegiatan ini adalah agar setelah melaksanakan latihan diharapkan ABK KRI mampu mengambil tindakan pertolongan pertama dengan cepat, tepat dan benar serta mampu menggunakan peralatan keselamatan sesuai prosedur untuk bertahan hidup dilaut maupun didaratan sebelum bantuan datang serta mampu memberikan dan menggunakan tanda-tanda pertolongan pada tim SAR dengan cepat, tepat dan benar
Disisi lain menurut Kolonel Budi Santoso, latihan Sea Survival adalah implementasi dari perintah Pangkoarmada II Laksda TNI Dr. Iwan Isnurwanto, S.H.,M.A.P.,M.Tr (Han) terkait upaya peningkatan profesionalisme prajurit, sesuai dengan bidang tugas masing-masing demi mewujudkan Koarmada II sebagai Center Of Gravity TNI AL, yang artinya Koarmada II menjadi tolak ukur kekuatan sehingga postur dan performa TNI Angkatan Laut. (Arif)