KOLTIM, channel-indonesia.com – Untuk menekan angka kelahiran dan mencegah penyakit yang tidak menular dilingkungan masyarakat. Para anggota Satuan Tugas (Satgas) Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-111, melaksanakan Sosialisasi Stunting Posyandu dan Posbindu dengan tetap mematuhi prokol kesehatan covid-19, di Aula Kantor Desa Aere, Kecamatan Aere, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Kamis (1/7/2021).
Sebagai salah satu kegiatan sasaran tambahan yang tergolong non-fisik pada program TMMD ke-111 di Kecamatan Aere. dalam kegiatan non fisik tersebut Satgas TMMD kali ini melibatkan Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Timur, sebagai pembawa materi. Dalam kegiatan sosialaisasi itu, selain di ikuti para ibu ibu warga Kecamatan Aere, sejumlah ibu ibu persit Koramil 02/Tirawuta Kodim 1412 Kolaka juga, turut hadir untuk mengikuti kegiatan sosialisai ini.
Mewakili Dinas Kesehatan Kolaka Timur, Erlina S.Pd.,M.Kes menerangkan, bahwa Dinkes Kabupaten Kolaka Timur itu sendiri, sangat merasa terbantu dengan hadirnya program TMMD di Kecamatan Aere kali ini, yang banyak melaksanakan kegiatan sosialisasi khususnya tentang kesehatan.
“olehnya itu, khususnya para ibu ibu, kita patut bersyukur atas program TMMD ini, yang telah menyelipkan kegiatan ini sebagai kegiatan non fisik pada program TMMD. Sebab ini sangat penting dan bermanfaat bagi ibu ibu maupun bayi kita sendiri, selain itu kita juga dapat menambah pengetahuan atau wawasan kita tentang apa itu Stunting dan tujuan Posyandu maupun Posbindu,” terang Erlina S.Pd.,M.Kes, dalam membawakan materi kegiatan sosialisasi Stunting,Posyandu dan Posbindu di Aula Kantor Desa Aere.
Lanjut Erlina mengatakan jika sebelum merasakan sakit perut, diharapkan ibu ibu dapat segera di bawa ke rumah tunggu kelahiran yang sudah diprogramkan Pemda Koltim, agar cepat tertolong dan terhindar dari resiko tinggi pada setiap kelahiran.
“nah kalau, soal stunting, bertujuan saat setelah dia melahirkan bayi itu harus di bawah keposyandu, untuk segera di berikan imunisasi kepada bayi, agar dapat terlihat perkembangan pertumbuhan badan bayi itu, apalagi sekarang di Posyandu itu juga di berikan PMT seperti bubur kacang ijo atau bubur ayam, namun sebaiknya ibu ibu bisa membuat dan meberikan PMT itu kepada bayinya dirumah sendiri, maka dari itu, tujuan dalam kegiatan sosialisasi ini, kita akan sama-sama menambah pengetahuan dalam mengatasinya,” lanjutnya.
Pada kegiatan non fisik TMMD tersebut, Erlina juga menjelaskan, bahwa Kegiatan sosialisai Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) tersebut, bertujuan pada sasaran langsung kelompok usia pra-lanjut’ usia, yaitu 45-59 tahun, dan kelompok usia lanjut yaitu 60-69, hingga kelompok usia lanjut dengan risiko tinggi, yaitu 70 tahun ke atas. (Arif)